Serbarlah Ilmu Itu

Selasa, 08 April 2014

Word Geodetic System (WGS 84)












Word geodetic  system (WGS_Inggris) atau Sistem Geodesi Dunia(Bhs Indonesia) adalah sebuah acuan dasar yang banyak digunakan dalam bidang keilmuan seperti kartografi, geodesy, dan navigasi dari bingkai koordinat standar Bumi. Sebagai upaya untuk melengkapi berbagai sistem survey nasional yang dimulai pada abad ke-19 oleh Friedrich Robert Helmert yang terkenal dengan bukunya “ Mathematische und der Physikalische Theorien Physikalischen Geodäsie (Teori Matematika dan Ilmu Geodesi Fisik)“.
Austria dan Jerman mendirikan Zentralbüro für die Internationale Erdmessung ( Biro Pusat Geodesi Internasional ), dan beberapa model ellipsoids global Bumi berasal ( misalnya, Helmert  1906, Hayford 1910/1924 ).

Pada tahun 1950 sangat dibutuhkan sebuah sistem yang terpadu dalam bidang geodesy, gagasan ini muncul karena beberapa alasan, yaitu :

1.      Berkembangnya ilmu keruangangkasaan dan permulaan dari astronotika.
2.      Kurangnya informasi geodesy yang dapat menghubungkan antar benua di dunia
3.      Ketidakmampuan sistem geodetik global pada saat itu, seperti Datum Eropa (ED50),Amerika Utara Datum (NAD), dan Datum Tokyo (TD), untuk memberikan dasar geo-data di seluruh dunia.
4.     Kebutuhan peta global untuk navigasi, penerbangan, dan geografi.
5.      Kurangsiapnya penanggulangan pasca Perang Dingin Barat mengharuskan adanya standarisasi, system referensi geospasial NATO yang sesuai dengan Perjanjian Standarisasi NATO.

Pada akhir 1950-an, Departemen Pertahanan Amerika Serikat, bersama-sama dengan para ilmuwan darilembaga lain dan beberapa negara, mulai mengembangkan sistem dunia yang dibutuhkan untuk data geodetik yang dapat dijadikan referensi dan mempunyai kompatibilitas yang dibentuk antara koordinat dari wilayah yang terpisah. Upaya Angkatan Darat AS, Angkatan Laut dan Angkatan Udara digabungkan untuk membangun Sistem Geodesi Dunia DoD 1960 (WGS 60).
Posisi yang ditentukan oleh GPS ditentukan dalam datum WGS 84. Secara keseluruhan datum WGS 84 mencakup dalam pendefinisian sistem koordinat yang bersifat geometris serta model gaya berat bumi yang bersifat fisis.

Sitem WGS 84 adalah sistem terestrial konvensional(Conventional Terrestrial System, CTS).Pendefinisian sitem koordinatnya mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh IERS ( International Earth Rotation Sevice ) yaitu sebagai berikut :
1.Titik Nol koordinat terdapat pada pusat massa bumi ( Geosentrik ). Dimana massa bumi mencakup         lautan dan juga atmosfer.
2.Skalanya adalah kerangka bumi lokal dalam terminologi relativitas dari gravitasi.
3.Orientasi awal dari sumbu – sumbu koordinatnya adalah didefinisikan oleh orientasi  Bereau            International de I’Heure ( BIH ) epok 1984.0.
4.      Sumbu Z mengarah ke IERS reference pole. Sumbu X nya berada dibidang ekuator dan pada bidang IERS Reference Meridian ( IRM ). Sumbu Y tegak lurus terhadap sumbu X dan sumbu Z, dan membentuk sistem koordinat tangan kanan ( Right-Handed System ).
5.      Evolusi waktu dari orientasinya tidak mempunyai residu pada rotasi global terhadap kerak bumi.
 
Pada sistem koordinat WGS 84, ellipsoid yang digunakan adalah ellipsoid geosentrik WGS 84 yang didefinisikan oleh empat parameter utama, yaitu  :






Datum WGS 84 direalisasikan dengan menggunakan koordinat dan sistem penjejak ( Tracking Stations ) yang didistribusikan secara global serta memiliki ketelitian absolutsekitar 1 – 2 meter. Sejak januari 1987, Defence Mapping Agency ( DMA ) Amerika Serikat mulai menggunakan WGS 84 dalam menghitung orbit teliti ( Precise Ephemeris ) untuk satelit TRANSIT ( Doppler ).















Dalam rangka menyelaraskan sistem koordinat WGS 84 dengan sistem ITRF ( IERS Terestrial Reference Frame ) yang lebih teliti DoD telah menentukan kembali koordinat dari sepuluh stasiun penjejak yang dimiliki pada epok 1994.0.
Penentuannya menggunakan data GPS yang diamati di stasiun – stasiun tersebut serta beberapa stasiun penjejak IGS ( International GPS Service for Geodinamics ).

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Geodesi_Dunia
http://geoexpose.blogspot.com/2012/03/overview-world-geodetic-system-1984-wgs.html

APA ITU DATUM?


Datum adalah sebuah istilah yang dicetuskan oleh Alfred North Whitehead untuk menunjukan berbagai varian informasi yang dimiliki oleh entitas aktual. Di dalam sistem filsafat proses, datum diperoleh melalui peristiwa konkresi. Setiap entitas aktual memiliki berbagai macam datum.Ketika entitas aktual sudah mencapai kepenuhannya, satisfaction, ia akan mengalami peristiwa konkresi. Peristiwa inilah yang membuat entitas aktual menyediakan informasi-informasi bagi potensi-potensi terbentuknya entitas aktual yang lainnya. Informasi-informasi inilah yang disebut dengan datum.Di dalam peristiwa prehensi datum dapat diterima sebagai potensi informasi yang relevan dalam pembentukan entitas aktual dan datum dapat ditolak berdasarkan pertimbangan relevansi entitas aktual yang akan terbentuk. Diterimanya datum sebagai informasi relevan dari entitas aktual lainnya melalui peristiwa prehensi disebut prehensi positif .
Ditolaknya datum sebagai informasi relevan dari entitas aktual lainnya melalui peristiwa prehensi disebut prehensi negatif.
Satu potensi entitas aktual merasakan banyak datum dari berbagai entitas aktual yang ada di alam semesta.Ketika entitas aktual hendak mewujudkan dirinya, ia merasakan banyak datum.Datum-datum yang dirasakan oleh entitas aktual adalah datum-datum yang telah mengalami proses penolakan dan proses penerimaan yang panjang di dalam ruang dan waktu oleh entitas aktual-entitas aktual melalui prehensi. Datum yang diterima sebagai informasi yang relevan bagi suatu potensi terbentuknya entitas aktual yang baru, merupakan datum yang juga telah mengalami proses ditolak dan diterima melalui prehensi oleh entitas aktual sebelumnya.Datum-datum yang lahir dari peristiwa konkresi adalah datum-datum yang khas dan baru. Datum yang satu berbeda dengan datum yang lainnya. sebuah entitas aktual terdiri dari berbagai macam datum. Datum-datum ini terbentuk secara unik melalui peristiwa konkresi.



Bagaimana kita memahami datum dengan mudah ? Salah satu cara untuk membayangkan datum, sebagai sekumpulan informasi yang berfungsi sebagai dasar untuk data lainnya adalah seperti pondasi suatu struktur bangunan, termasuk semua perangkat dan dekorasi dalam rumah. Tanpa datum, maka tidak berguna informasi spasial lainnya, seperti data ketinggian, landuse, dan sebagainya. Analogi datum tersebut sangatlah sederhana.
Ketika kita menyebut proyeksi dari suatu peta, kita juga harus memperhatikan datumnya. Keduanya bias kita ibaratkan kuda dan penunggangnya, karena kita tidak dapat mempunyai satu tanpa lainnya. Suatu datum merupakan sekumpulan konstanta yang menentukan sistem koordinat yang digunakan untuk titik control geodesi, misalnya untuk hitungan koordinat titik-titik di bumi. Sedangkan proyeksi peta adalah metode yang digunakan untuk mengubah dari permukaan lengkung (3D) menjadi permukaan datar (2D).
Datum (geodetik) merupakan permukaan koordinat (coordinate serfer), yang bentuk geometriknya bias berupa bola (spherical, dimana jejari r sama dengan sumbu semimajor a) atau elipsoid (h = 0). Pada permukaan datum tersebut dilakukan hitungan jarin dan koordinat titik-titik lainnya.
Ada dua pendapat yang berkembang berkenaan dengan pengertian datum, yaitu :
1. Pandangan Geodesi. Datum diartikan sebagai, sekumpulan parameter yang mendefinisikan suatu system koordinat dan menyatakan posisinya terhadap permukaan bumi. Pendapat ini dikenal sebagai Sistem Referensi Terestris (TRS). Pendapat pertama ini lebih mengacu kepada penyelenggaraan datum, yaitu dengan menetapkan satu ellipsoid referensi dan orientasinya terhadap geoid (bumi) pada suatu lokasi yang dipetakan (best fitting). Dengan kata lain, suatu datum ditentukan oleh sebuah spheroid yang mendekati bentuk bumi dan posisi spheroid relative terhadap pusat bumi. Terminologi datum geodetik biasanya diambil untuk mengartikan jenis elipsoid datum yang digunakan, yaitu sumbu-sumbu koordinat kartesian 3D plus sebuah elipsoid. Berdasarkan pandangan ini, dikenal dua istilah, yaitu datum local/regional dan datum global. Datum local mengacu kepada ellipsoid referensi local/regional. Biasanya untuk mendefinisikan jenis datum lokal ini, diambillah suatu ellipsoid referensi tertentu dan diorientasikan terhadap permukaan bumi (geoid) setempat, dengan memberikan nilai koordinat geografi dan azimuth (arah utara) pada titik datum (initial point) yang diperoleh dari hasil pengamatan astronomi yang telah dilakukan reduksi dan umumnya bersifat toposentris. Dari titik datum inilah suatu jaring kerangka pengukuran dihitung. Sedangkan datum global mengacu pada elipsoid referensi global yang pusat elipsoidnya terletak pada pusat bumi.
2. Pandangan Surveyor (praktisi pemetaan). Datum didefinisikan sebagai sekumpulan titik-titik kontrol yang hubungan geometrisnya diketahui baik melalui pengukuran maupun hitungan. Pendapat kedua ini lebih mengarah kepada realisasi datum dan dikenal dengan sebutan Kerangaka Referensi Terestris (TRF).
Dalam Sistem Informasi Geografis pengertian yang kedua lebih banyak dikutip, karena fakta yang dihadapi adalah peta yang merupakan produk pengukuran dan pemetaan yang mengacu kepada suatu kerangka referensi terestris/system koordinat yang sudah ada.
Akhir-akhir ini telah berkembang dan digunakan secara meluas suatu datum, yaitu WGS 1984. Datum ini menyediakan suatu kerangka kerja untuk pengukuran lokasi seluruh dunia



Minggu, 06 April 2014

Datums and projections














This lesson is about projections and datums.

These two properties determine how we model the planet so that we can represent it.











So, what does the Earth look like? What shape is it?
There are many different ways to represent the Earth. They all have uses in different contexts.











We often think of the Earth as a sphere.
Ita sempre hanoin mundu nee kabuar ida.
Actually, the earth is more closely shaped like a slightly squashed orange. The mathematical model of this is called a spheroid.
Tuir lolos, mundu nee nia modelu besik hanesan sabraka kabuar, tuir matematiku ba modelu nee hanaran spheriod (kabuar)
This is a very easy mathematical way to represent and model the earth.
Ida nee sai maneira matematiku fasil liu hodi reprezenta no modelu ba mundu.













If you map the earth using the relative strength of gravity, it looks more like a potato!
Karik ita halo mapa ba mundu forsa relativu ba gravidade, nia sai hanesan tiha fehuk-ropa ida.
Mathematically, this is much harder to represent.
Matematikamente, ida nee sai araska-liu atu reprezenta.














Much effort has been made to create a mathematical model of the Earth. This is called the geoid.
The geoid is not smooth. It has peaks and troughs. It does a good job of representing the Earth in a mathematical model.
It is used as the reference for WGS 84. WGS 84 is the reference used by Global Positioning System(GPS) to determine location on the planet’s surface.







So, the earth could be said to have three different surfaces:
Nune’e, mundu iha superfisie (permukaan) tolu maka diferente:
1.the ground level or terrain, 
nivel fundu du terra ou terrain
2.The ellipsoid or the simple mathematical surface, and 
Kabuar naruk ou simples matematiku superfisie no
3.The geoid which is the complex mathematical surface. 
Geoid mak sai superfie matematku kompleksu.
It is important to understand the difference between the three surfaces. It is also important to note that they can each be either higher or lower than the other ones, depending on local conditions.
Dadus
Over the years, the countries who were developing modern mapping each created a mathematical model for there part of the world. Each of these differed slightly as they were designed to account only for the country who was producing the model. These models became datums.
Tinan hirak liu ba, nasaun hirak nee’ebe dezenvolve mapa moderna ida-idak kria modelu matematiku ba parte hosi mundu nee. Ida-idak hosi mapa hirak-nee dezeiñadu hodi konta deit-ba iha nasaun ida nee’ebe mak produs modelu nee. Modelu hirak nee bele sai dadus.
Unfortunately, they didn’t quite fit when you went to a different location.
Infelizmente, mapa hirak nee la-dun los wainhira ita to’o iha fatin diferentes.







This diagram shows the difference between datums.
Diagrama ida nee hatudu deferensia entre dadus.
If you were in Texas and used the Tokyo model for the shape of the Earth, you could think you were 800 metres away from where you were actually standing!
Karik ita iha Texas no uza modelu Tokyo konaba Mundu nia forma, ita bele hanoin katak iha iha 800 metrus liuba hosi fatin ne’ebe ita tour lolos hamrik hela dadauk.

Sumber: DNTPSC GIS LESSONS